Selasa, 30 April 2013

Hilang Dalam Kebersamaan


                            
Namaku Alisya Anne. Umurku baru 14 tahun. Aku tak sabar menunggu hari ini. Hari dimana aku akan melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi. Sebenarnya aku tidak menyangka aku bisa masuk di sekolah yang aku impikan sejak lama.
Cuaca pagi ini tidak bersahabat. Matahari tidak menampakkan  dirinya, seakan akan lelah untuk melaksanakan rutinitasnya. Walapun cuaca pagi ini tak seperti yang kuharapkan, aku tetap semangat untuk mengawali perjalananku hari ini.
“Wah anak ibu udah gede sekarang.” Itu adalah kata yang keluar dari mulut ibuku saat pertama kali aku memakai seragam putih abu-abu.
“Ini buat kamu.” Ayahku menyodorkan sebuah HP merk terbaru kepadaku.
“Ini hadiah dari kita, karena kamu udah masuk SMA yang kamu impikan selama ini. Jaga baik-baik ya jangan sampai hilang.” Kata ibuku
Aku tak menyangka, orang tuaku memberikan kejutan dengan cara seperti itu. Aku terharu atas apa yang telah diberikan oleh kedua orang tuaku.
***
“Gimana ya hari ini?” kata-kata itu selalu saja kupikirkan dari rumah. Aku terlalu tidak sabar berada di bangku SMA.
“SMA N 3 Yogyakarta.” Mulutku tak bisa berucap saat aku melihat kata-kata itu di gerbang sekolah.
Aku melangkahkan kaki menuju aula. Teman-teman seangkatanku sudah siap untuk mendengarkan pengarahan dari pihak sekolah. Aku mengamati teman-teman seangkatanku, aku gugup, tidak percaya diri dengan diriku sendiri. Aku lihat mereka tampak sangat pintar.
 Aku memutuskan untuk duduk di dekat pintu, alasanya sepele, soalnya gerah di dalam ruangan.
                “Hei, aku Etta. Kamu siapa?”
Aku kaget, tiba-tiba orang di sebelahku berbicara kepadaku.
“Aku Anne dari SMP N 6 Yogyakarta. Oh ya, ngomong-ngomong kamu dari SMA mana?”
“Aku dari SMP N 8 Yogyakarta”
Kami berdua ngobrol-ngobrol panjang lebar selama pengarahan berlangsung. Selama berbicara keEtta aku merasa Etta adalah orang yang  asyik untuk diajak ngobrol, sepertinya dia adalah orang yang selalu peduli dengan temannya.
“Gubrraak.”tiba-tiba terdengar suara benda yang jatuh.
“Mungkin dia terburu-buru karena telat mengikuti pengarahan, sampai sampai barang yang ia bawa jatuh.”Pikirku saat melihat cowok itu. Aku terus memperhatikan cowok itu, entah kenapa aku merasa terpukau dengan cowok tersebut, tetapi gerak-gerik cowok itu ada yang aneh, ya misterius. Tampaknya, dia sedang menyembunyikan sesuatu, sesuatu yang sangat fatal apabila diketahui orang lain.
“Hayoooo, ngliatin siapa?” tanya Etta.
Aku hanya bisa senyum pada Etta. Aku terlalu malu untuk bilang ke dia tentang cowok tersebut.
***
“Wah gak nyangka kita satu kelas.” Seketika aku mengucapkan kata itu kepada Etta saat diumumkan ruangan kelas. Terbesit di benakku bahwa aku bisa menjadi sahabat karib Etta.
Aku dan Etta berjalan memasuki ruangan kelas kami, kelas X-B. Kami berdua duduk bersebelahan. Tak lama kemudian, cowok yang kulihat saat pengarahan itu memasuki kelas. “Wah!” aku hanya dapat mengaguminya dalam hati.
***
Kebetulan tahun ajaran kali ini adalah saat Bulan Ramadhan. Aku senang soalnya aku bisa mengawali perjalananku di SMA ini pada bulan yang penuh dengan berkah.
  “Eh temen-temen, ayo besok Minggu kita ngabuburit bareng, trus habis itu kita buka puasa bareng-bareng.” Ajak Etta keteman sekelas.
Dalam hati aku juga sangat mengagumi sosok yang satu ini, orangnya cantik, banyak bicara, supel, aktif di organisasi pula. Walaupun Etta sangat sibuk di berbagai organisasi, tetapi dia juga dapat meraih prestasi luar biasa di bidang akademik. Sebenarnya aku agak iri degannya, menurutku dia itu terlalu perfect di usianya yang masih muda.
“Setuju setuju, biar kita bisa lebih kompak lagi.” Sahut Nevi.
Nevi adalah cowok yang selama ini aku kagumi. Orangnya aktif sama seperti Etta. Aku semakin kagum sama dia. Orangnya gigih, apabila dia mempunyai impian dia akan mencapai impiannya itu dengan usaha yang sugguh-sungguh.
                                                                                                ***
Kami berkumpul di sekolah saat matahari mulai tak menampakkan dirinya lagi.
“Ayo! Udah ngumpul semua belum, kalau udah kita berangkat sekarang aja. Nanti keburu malam.” Ajak Iko sang ketua kelas.
Akhirnya kami pun sampai ke tempat tujuan kami. Di sini penuh sesak akan orang-orang yang akan menunggu kumandang adzan. Rame, padat, berisik suasana yang tergambar saat ini. Aku menolehkan kepala ke belakang, aku melihat sosok tinggi, putih, dan macho. Yap benar, itu adalah Nevi. Tetapi aku melihat sosok yang mencurigakan di belakangnya. “Siapa itu?” Tanyaku dalam hati.
Akhirnya, kami memutuskan untuk beristirahat di emperan toko. Aku melihat sosok mencurigakan itu duduk di seberang emperan toko yang kami gunakan untuk beristirahat.
Sosok itu, menggunakan topi hitam yang di depannya bertuliskan serigala. Tapi bukan tipe topi budar layaknya seorag koboy. Dia menggunakan topi layaknya pemain bisbol, tapi tampak sangat menyeramkan bagiku. Sosoknya tidak tinggi, layaknya laki-laki pada umumnya. Sawo matang, dan berkumis tipis.
“Eh Ta, coba liat cowok itu deh. Menurutku tingkahnya dia itu agak mencurigkan.” Kataku.
“Yang mana? Cowok yang duduk di seberang kita itu? Iya eh, dia itu tampangnya serem banget.”Sahut Etta.
“Iya, tadi aku liat dia jalan di belakangnya Nevi. Tolong tayain Nevi ada yang ilang gak barangnya?”pintaku kepada Etta.
“Cieeeh, khawatir nih. Oke, Nev liat tempetmu ada yang illang gak?” pinta Etta.
Dengan teliti Nevi mengecek seluruh barang bawaannya. Tak ada satupun barang Nevi yang hilang. HP dan dompetnya masih utuh.
Aku lalu menengok ke arah sosok yang mencurigakan tersebut tetapi, tak kudapati sosok tersebut. Aku menyuruh Etta untuk mengumumkan kepada teman-teman agar membawa barang bawaan mereka.
“Eh ayo kita mesen makan di sana! Bentar lagi adzan nih.” Ajak Etta.
Dengan penuh semangat kami berjalan ke tempat tersebut.
“Aduuh..” jeritku saat seorang laki-laki muda menabrakku tanpa sengaja. Aku tak menampakkan kecurigaan apapun dengan orang yang baru saja menabrakku. Orangnya masih muda, tinggi, dan putih. Sepertinya seumuran dengan kami.
Dengan tidak sabar kami memasuki rumah makan tersebut.
Adzan telah berkumandang, ahkirnya aku dapat melepas dahaga setelah seharian menahan hawa nafsu dalam tubuhku.
“Ayo-ayo sholat dulu di mushola!” ajak Iko.
Aku meraba-raba tas kecil yang kubawa, dan aku baru menyadarai HP baru pemberian orang tuaku sudah tidak ada di dalam tas. Seketika aku terhenyak kaget.  Kaki dan tangaku kaku, rasanya sulit untuk digerakkan. Aku merasa tak bisa menjaga apa yang telah menjadi tanggung jawabku. Aku curiga dengan orang yang menabrakku tadi, aku menduga dialah yang mencuri HPku.
“Ne, ngapain kamu diem aja. Ayo wudu dulu!”ajak Etta.
Aku mengikuti ajakan Etta, aku sengaja tidak bilang-bilang kesiapa-siapa terlebih dahulu. Aku ingin melaksanakan kewajibanku dulu agar aku dapat menenangkan pkiranku saat ini. Setibanya di mushola, aku melihat teman-temanku lainnya, tetapi yang mengherankan aku tak melihat sosok Nevi. Biasanya dia selalu tepat waktu dalam beribadah, tetapi kenapa saat ini dia terlambat untuk datang ke mushola. Aku merasa seperti saat aku melihatnya pertama kali, ya,merasa gerak-gerik Nevi itu aneh. 
“Ngapain kamu? Kok kelihatannya murung banget.”Etta bertanya kepadaku dengan perasaan yang khawatir.
“HPku hilang Ta.” Kataku kepada Etta dengan lesu.
“Kok bisa hilang?” tanya Etta.
“Ada apa Ne?”  tanya Iko kepadaku.
“HPnya Anne hilang tadi waktu kita masih makan.”Jawab Etta.
 “Iya po Ne? Sabar ya Ne, pasti kamu dapat mengambil hikmah dari kejadian hari ini.” Iko menasihatiku.
Hatiku terasa lebih tenang setelah mendengar nasihat dari Iko. Namun, aku sangat berharap Nevi yang menasihatiku, aku berharap dia mengkhawatirkanku, tetapi entah aku tak melihatnya sejak selesai sholat tadi. Aku hanya melihatnya sekilas, dia tampak berjalan terburu-buru menuju rumah makan.
***
                 Siang ini, salah satu teman kelasku kehilangan HPnya. Kelasku tampak ramai sekali, aku dan temaku yang lain bertanya pada Diva mengapa HPnya bisa hilang. Aku melihat sekeliling, kali ini aku tak melihat orang yang aku kagumi, ya Nevi. Sama seperti saat aku kehilangan HP. Aku jadi curiga kepada Nevi, apakah dia yang mencuri barang-barag ini, tetapi aku juga tidak yakin.
                 “Ta, kamu lihat Nevi gak?”tanyaku pada Etta dengan penuh rasa igin tahu.
                 “Gak, aku gak lihat dia dari tadi.”jawaban Etta itu semakin memperkuat dugaanku bahwa Nevilah yang melakukan semua ini. Aku tidak menyangka teryata orang yang aku kagumi sebagai sosok yang sempurna, sosok yang gigih dan bertanggung jawab adalah dalang dibalik semua ini. 


Oleh : Prastiwi Ika Ramdhani (15/X1)     

                                                                                          

Senin, 29 April 2013

Yang Harus Kamu Jaga

Akhir-akhir ini, aku sedikit menyadari bahwa kamu sepertinya sedang berusaha untuk melakukan apa yang telah kamu usahakan. Sepertinya kamu mulai ingat kembali atas apa yang telah kamu katakan. Aku hanya bisa mengagumi atas apa yang kamu perbuat itu. Aku juga sedikit tidak menyangka apabila kamu melakukan itu. Semoga saja kamu terus menjaga ucapanmu itu, jangan terpengaruh dengan lingkungan sekelilingmu. Kau pasti tahu mana yang benar mana yang salah bukan? Aku yakin kau pasti tahu. Jadi, tetaplah kau berpegang teguh dengan kepercayaanmu itu.

Minggu, 14 April 2013

~When You Love Someone~

I love you but it’s not so easy
To make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you’re still in my dream

And I can’t stand to wait your love is coming to my life
But I still have a time to break a silence

Reff:
When you love someone just be brave to say
That you want him to be with you
When you hold your love don’t ever let him go
Or you will loose your chance to make your dream come true
I used to hide and watch you from a distance
And i knew you realized
I was looking for a time to get closer
At least to say hello
And I can’t stand to wait your love is coming to my life

Repeat reff

I never thought that i’m so strong
I stuck on you and wait so long
But when love comes it can’t be wrong
Don’t ever give up, just try and try to get what you want
Cause love will find the way

Repeat reff [2x]
 

Durian lagi

Wuh tepar habis pulang dari Kulon Progo tadi. Habis itu pulang kehujanan, basah kuyub. Sampai rumah buka laptop, ngenet, niatnya mau refresing. Tapi malem ini aku kaget, soalnya waktu buka fb ada *piiip*. Aku mikir, wah kalau dia on paling yang aku harepin buat on juga on, eh ternyata orangnya on beneran. Nyesek, sebenernya ada apa sih sama mereka? Apakah itu tindakan yang disegaja atau tidak? Udah berkali-kali hal itu terjadi. Hmmm, aku jadi curiga. Sedih juga sih sebenernya :( kok bisa kayak gitu ya? Hmm, entahlah. Lupakan saja

Sabtu Bahagia (Alpu, Cebol, Cuci Cuci)

Waaa, sabtu kemarin ada kejadian aneh yang tak aka terlupakan #alay. Tapi aku seneng bisa pulang pagi trus foto-foto gj bareng temen temen. Nah ini foto-foto kita -->